Ada serombongan orang yang pekerjaannya sebagai pencuri. Mereka sering keluar-masuk desa atau kota, berpindah-pindah tempat dalam menjalankan aksinya. Hingga sampai di salah satu desa, kelompok pencuri ini mengetuk pintu sebuah rumah dan mengaku sebagai anggota pasukan yang ikut perang jihad fisabilillah. Dan meminta izin kepada tuan rumah untuk menginap karena kehabisan bekal. Dengan tergopoh-gopoh tuan rumah menyambut mereka. Dengan senang hati tuan rumah menyiapkan penyambutan sebaik-baiknya, dijamu dan dilayani sebagai layaknya tamu kehormatan. Kebetulan keluarga tuan rumah yang didatangi rombongan pencuri ini, mempunyai seorang anak yang lumpuh. Dan sudah bertahun-tahun tidak bisa berjalan.
(Catatan : Menurut teman kami juga guru kami, Gus Muhammad Shofy Al Mubarok : cara menyambut tamu yang terbaik adalah dengan menjamu makanan minuman yang disukai oleh tamunya, disediakan tempat istirahat yang nyaman, dan ketika pulang diantar sampai di depan rumah, tambah diberi uang saku.)
Dan pengalaman kami sendiri, Ini betul betul beliau laksanakan ketika kami beberapa kali bertamu ke ndalem beliau.
Lanjut…
Pada pagi harinya rombongan pencuri ini melanjutkan perjalanannya untuk melakukan aksi-aksi nya di desa-desa yang lain. Setelah rombongan tamu pencuri yang mengaku sebagai pasukan Sabilillah itu pergi, suami dari keluarga itu berkata kepada istrinya : “wahai istriku sesungguhnya tamu kita tadi malam adalah orang-orang yang mulia, maka ambillah sisa-sisa minuman dari tamu-tamu kita itu, dan oleskan ke kaki anak kita. Semoga karena berkah beliau-beliau anak kita diberi kesembuhan, dan bisa berjalan.
Singkat cerita..
Setelah beberapa waktu berlalu rombongan pencuri ini kembali singgah di rumah keluarga yang mempunyai anak yang lumpuh itu . Dan ingin menginap lagi karena waktu lalu mereka merasa senang dijamu dengan sebaik-baiknya. Pada malam harinya, rombongan ini melihat anak dari tuan rumah ini sudah sembuh dan bisa berjalan dengan baik.Ketika beramah tamah salah satu dari rombongan pencuri tadi bertanya tentang putra tuan rumah yang sudah sembuh dari lumpuh nya itu. Kemudian tuan rumah berkata : “Alhamdulillah Tuan tuan , terima kasih sekali, barokah dari Tuan semuanya, waktu itu setelah rombongan Tuan pergi, sisa bekas minuman Tuan kami oleskan ke kaki anak kami yang lumpuh. Dan alhamdulillah berkah dari Tuan semuanya anak kami diberi kesembuhan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Mendengar itu ,betapa kagetnya rombongan pencuri tadi. Tersentak hati mereka.. Sambil menangis memimpin rombongan dari tadi berkata, mengakui keadaan mereka yang sebenarnya. Bahwa sebenarnya mereka bukan rombongan jihad fisabilillah, tapi adalah rombongan pencuri. Sama sekali rombongannya ini tidak punya keberkahan seperti yang disampaikan tuan rumah itu. Dan kesembuhan yang diberikan Allah kepada putranya itu adalah karena bagusnya persangkaan (husnudzon) dari tuan rumah itu sendiri, sehingga Allah melimpahkan rahmat anugrahnya. Rombongan pencuri itu akhirnya terbuka hatinya, bertaubat kepada Allah, dan benar-benar ikut menggabungkan diri dengan pasukan jihad fi Sabilillah yang sebenarnya, sampai mereka mati di jalan Allah.
sebuah prasangka baik kepada siapa saja ternyata memberikan keberkahan yang luar biasa bagi semua pihak.
Suatu prasangka yang baik walaupun salah adalah baik.
Dan suatu prasangka yang jelek walaupun benar adalah tidak baik. Wallahu a’lam#nyuwun koreksi Kalo ada yang salah teman2..
By Rochmatulloh
5 Romadhon 1442 H
Tinggalkan Komentar